Minggu, 28 Februari 2010

Macam-macam phobia

________________________________________
Ambulophobia - takut untuk berjalan >> orang lumpuh
Antlophobia - takut banjir >> orang semarang
Arithmophobia - takut angka >> gak bisa ngitung
Aurophobia - takut emas >> orang kere
Aviophobia - takut terbang >> burung penguin
Ballistophobia - takut misil/peluru >> orang sipil
Bathophobia - takut akan kedalaman >> org yg gak bisa berenan
Bibliophobia - takut akan buku >> buta huruf
Carnophobia - takut daging >> vegetarian
Cathisophobia - takut duduk >>orang bisulan di b**L
Catoptrophobia - takut cermin >> orang buruk rupa
Chaetophobia - takut akan rambut >> gundul
Chionophobia - takut akan salju >> orang tropis
Chorophobia - takut menari >> orang yg kaku
Cibophobia - takut akan makanan >> orang yg guendut
Coulrophobia - takut pada badut >> tdk punya selera humor
Cyberphobia - takut akan komputer >> gak tau gunanya
Deipnophobia - takut makan malam >> orang yg lg diet
Didaskaleinophobia - takut pergi ke sekolah >> mau test belum belajar
Dipsophobia - takut minum >> krn perut dah njembling
Dishabiliophobia - takut melepas baju di depan seseorang >> orang panuan
Dystychiphobia - takut kecelakaan >> org yg naik mtr pelan2
Epistemophobia - takut akan ilmu pengetahuan >> orang bodoh yg tak mau brusaha
Ergophobia - takut pekerjaan >> pemalas
Geliophobia - takut akan tertawa >> belum gosok gigi
Glossophobia - takut berbicara di depan umum >> gogriers
Heliophobia - takut pada matahari >> kalong
Hippopotomonstrosesquippedaliophobia - takut pada kata-kata yang panjang >> SMS mania
Iatrophobia - takut pada dokter >> pasien
Laliophobia - takut berbicara >> orang bisu
Leukophobia - takut warna putih >> gak bisa nyuci baju dgn bersih
Melophobia - takut atau benci musik >> orang tuli
Menophobia - takut akan haid >> cowok
Nostophobia - takut pulang ke rumah >> sti/ suami takut istri
Numerophobia - takut pada angka >> orang yg gak bisa itung2an
Ombrophobia - takut pada hujan atau kehujanan >> orang yg ninggal jemuran
Pediophobia - takut pada boneka >> soalnya bonekanya si chucky
Scolionophobia - takut sekolah >> tukang bolos, gak ngerjain PR
Selenophobia - takut pada bulan >> manusia serigala
Somniphobia - takut tidur >> insomania
Tachophobia - takut pada kecepatan >> mbah-mbah tuwo
Telephonophobia - takut pada telepon >> orang yg tagihannya bengkak
Triskaidekaphobia - takut pada angka 13 >> orang bule
Venustraphobia - takut akan wanita cantik >> orang o'on

Vestiphobia - takut akan pakaian >> orang gila
Virginitiphobia - takut akan perkosaan >> wanita
Wiccaphobia - takut akan sihir
Xanthophobia - takut akan warna atau kata kuning
Zelophobia - takut cemburu
Zeusophobia - takut akan Tuhan



Ahahhahgaaas…..
Contoh-contoh phobia diatas lcu-lcu..
Tpii mgkin ada dari segitu bnyaknya macam” phobia di atas itu yg menjadi phobia kita..
Sebenarnya phobia itu apa sih,,,???
Secara umum, phobia adalah rasa ketakutan kuat (berlebihan) terhadap suatu benda, situasi, atau kejadian, yang ditandai dengan keinginan untuk ngejauhin sesuatu yang ditakuti itu.
Bedanya sama rasa takut biasa adalah, hal yang ditakuti sebenarnya nggak menyeramkan untuk sebagian besar orang.
Phobia terjadi karena adanya faktor biologis di dalam tubuh
Tapi kebanyakan psikolog setuju, phobia lebih sering disebabkan oleh kejadian traumatis.


Nah mungkin banyak orang bertanya-tanya..
Giman sichh menghilangkan rasa phobia kita..??
Nah di sini w punya contoh kasus..
Nah ini sendiri dialami oleh tmen w dlu wktu s.m.a
Dia tkut bgdd sama bunyi siren ambulans
Contoh kasus: phobia bunyi siren ambulans
Yang dilakukan untuk pertama kali adalah membawa klien mengalami relaksasi pikiran, atau yang dikenal dengan hipnoterapi sehingga gelombang otak klien turun ke gelombang alfa atau theta. Setelah dipastikan gelombang otaknya sudah rileks, maka dimulailah mencari akar masalah dari phobia gelap itu.
Nah setelah rileks.. kita tanyakan dengan klien kjadian pertamanya waktu mengalami phobia…
Singkat cerita akhirnya klien bisa mengingat kembali pertama kali dia mengalami ketakutan dengan bunyi siren ambulans, ternyata klien mulai takut itu ketika umur 5 th . Waktu itu dia habis pulang sekolah taman kanak” dan ketika perjalanan pulangya..
Tepat persis di depan sekolahnya dia melihat tabrakan yg bgtu dahsyatt..
Hingga orang itu sekarat smbil mgeluarkan darah begitu banyaknya…
Dan ambulans yang tidak tau dari manah datangnya membunyikan sirennya dengan nyaringnya untuk membawa orang tersebut…
Nah mungkin waktu itu dia berfikir bunyi siren ambulans itu bunyi tanda kematian seseorang sehingga sampai sekarang dia takut untuk mendegar bunyi itu,,
Spontan dia akan ngumpet di kolong meja atau apapun itu untuk menutup mata dan telinganya…
Ini membuatnya merasa cemas dan takut. Disinilah inti permasalahannya. Klien merasa CEMAS dan TAKUT, klien merasa TIDAK AMAN.
Untuk orang dewasa, bunyi siren ambulans sudah merupakan hal yang normal atau biasa. Namun bagi anak kecil umur 5 th , itu adalah peristiwa LUAR BIASA, karena pemahaman anak belum sedalam orang dewasa. Pengalaman ini diinget terus dan akhirnya jadilah dia phobia bunyi siren ambulans
Saya tidak bisa menjelaskan lebih rinci karena caranya yg begitu teknis
Tetapi Itulah yang dilakukan hipnoterapi, mengedukasi pikiran bawah sadar untuk memaknai ulang apa yang menyebabkan hal itu terjadi.

Kamis, 25 Februari 2010

MeManage Waktu

huhh..
harii inii cpee bethhh....
padaal gga ada jdwal kuliahh,,,
cman praktikumm ....
hmm mang sii harii ini kelas w dpt jdwal praktikum sekaligus 3 dalam seharii..!!
wlapun terhitungg cmn 1 jam setiap praktikumm..
tapii,, ttep aja waktu terasa cepett bgt berputarnya...
udahh gitu setiap praktikumm...
harus menyerahkan laporannya.. msg"..
ouh my god.....
bnyakk bgdd tgass menumpukk..!!
memnbuatt harii semakin BT ajja...

di snii w di tuntut scra tdak lgsung oleh sang WAKTU..
untuk bsa memanage Waktuu..
untk bsa imbngin antra praktikum w.. dan tgas matkul w yg lainnya...
bayangin aja!! jdwal kuliah w dah kaya orang skola...
tiap harii dari senin - sabtu...
yahh untungnya..
walaupun tiap hari w harus masuk kul.
mash ada 1 hari" yg bsa w manfaatinn untuk kejarr tugass yg menumpuk ituu..
sperti hari rabu..
rabu w cmn 2 matkul. pulang yaa,,, sktar jam 12an..
w lgsungg siapinn bhan" tugas praktikum dan pesentasi untk besoknya...
hm,,,,
gaga terasa udah jam 6 ajja..
w pulangg dan nyampe rmh jam stgah 7..
dan w dpatt telfon dari pembimbing w... buat latihan singerr jam 7..!!
ahh shiitt pgn rasanya w cancell.. kna w dah cpee bgttt..
pie bhbung w dah comitmenn..
w harus. wajib.and kudu laksanain..
w mandi buru".. selesai jam 7 an lah,.. dan nyampe di tkp jam 8
telat 1 jam...
dan slesai jam 10 mlm....
huh.. btpa cpenya w hri ini...
dan wktu tuh serasa berputar cepett bgdd..
ga tersa w udah lwtinn sehari ajah...


hm.. tetapii sejuh inii w bsa lah buatt memanage wktu w,, untuk kuliah, praktikum dan organisasi luarr w,..
sehingga tugas" w tdak terbengkalai..

hmm, tpi w smpet berfikirr betapa indahnya dunia ini..
kalau waktu itu 1 hari 40 jam
uh.. bisa kebayang dongg betapa bnyaknya waktu kita buat istrhatt.??
dan bnyk yg bsa qta perbuat lgii...
umurr juga jdi lama tuanya..:-) hehheh...
ttpii krna waktu cmn 1 hari (=) 24 jam..
so gunakan waktu dgn sbaik"nya ok...!!

dan ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita ternyata mampu. Bahkan yang semula kita anggap impossible untuk dilakukan dalam sehari sekalipun. Itu tergantung bagaimana kita menyiasati pekerjaan dan tugas kita, bila kita bisa bagi-bagi menjadi fragmen-fragmen yang kecil.

Senin, 22 Februari 2010

PENGAWASAN (CONTROLING)

Devinisi pengawasan:

Menurut Robert J. Mockler pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan mengukur deviasi-deviasai dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya yang dimiliki telah dipergunakan dengan efektif dan efisien.

Pengendalian / Pengawasan adalah proses mengarahkan seperangkat variable / unsure ( manusia, peralatan, mesin, organisasi ) kearah tercapainya suatu tujuan atau sasaran manajemen.
Pengendalian dan pengawasan diperlukan untuk mengetahui apakah pelaksanaan suatu kegiatan dalam organisasi sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah digariskan atau ditetapkan.
Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan. Dalam hal ini, Louis E. Boone dan David L. Kurtz (1984) memberikan rumusan tentang pengawasan sebagai : “… the process by which manager determine wether actual operation are consistent with plans”.

Dengan demikian, pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya. Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu :

(a) penetapan standar pelaksanaan

(b) penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan;

(c) pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata;

(d)pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan-penyimpangan

(e) pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.

Fungsi-fungsi manajemen ini berjalan saling berinteraksi dan saling kait mengkait antara satu dengan lainnya, sehingga menghasilkan apa yang disebut dengan proses manajemen. Dengan demikian, proses manajemen sebenarnya merupakan proses interaksi antara berbagai fungsi manajemen.

Fungsi Pengawasan:

Yaitu suatu proses untuk menetapkan pekerjaan yang sudah dilakukan, menilai dan mengoreksi agar pelaksanaan pekerjaan itu sesuai dengan rencana semula.

TAHAPAN-TAHAPAN PROSES PENGAWASAN
1. Tahap Penetapan Standar
Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang

digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. Bentuk standar yang umum

yaitu :
a. standar phisik
b. standar moneter
c. standar waktu
2. Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat
3. Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan l

laporan, metode, pengujian, dan sampel.
4. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan menganalisanya

mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan

bagai manajer.
5. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi
Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada

perbaikan dalam pelaksanaan.

BENTUK-BENTUK PENGAWASAN
1. Pengawasan Pendahulu (feeforward control, steering controls)
Dirancang untuk mengantisipasi penyimpangan standar dan memungkinkan koreksi

dibuat sebelum kegiatan terselesaikan. Pengawasan ini akan efektif bila manajer dapat

menemukan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang perubahan yang terjadi atau

perkembangan tujuan.
2. Pengawasan Concurrent (concurrent control)
Yaitu pengawasan “Ya-Tidak”, dimana suatu aspek dari prosedur harus memenuhi

syarat yang ditentukan sebelum kegiatan dilakukan guna menjamin ketepatan

pelaksanaan kegiatan.
3. Pengawasan Umpan Balik (feedback control, past-action controls)
Yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna mengukur

penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.

METODE-METODE PENGAWASAN

Metode-metode pengawasan bisa dikelompokkan ke dalam dua bagian; pengawasan non-kuantitatif dan pengawasan kuantitatif
a. Pengawasan Non-kuantitatif
Pengawasan non-kuantitatif tidak melibatkan angka-angka dan dapat digunakan untuk

mengawasi prestasi organisasi secara keseluruhan. Teknik-teknik yang sering

digunakan

adalah:

1) Pengamatan (pengendalian dengan observasi). Pengamatan ditujukan untuk

mengendalikan kegiatan atau produk yang dapat diobservasi.

2) Inspeksi teratur dan langsung. Inspeksi teratur dilakukan secara periodic dengan

mengamati kegiatan atau produk yang dapat diobservasi.
3) Laporan lisan dan tertulis. Laporan lisan dan tertulis dapat menyajikan informasi yang

dibutuhkan dengan cepat disertai dengan feed-back dari bawahan dengan relatif lebih

cepat.
4) Evaluasi pelaksanaan.
5) Diskusi antara manajer dengan bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan. Cara ini

dapat menjadi alat pengendalian karena masalah yang mungkin ada dapat didiagnosis

dan dipecahkan bersama.
6) Management by Exception (MBE). Dilakukan dengan memperhatikan perbedaan yang

signifikan antara rencana dan realisasi. Teknik tersebut didasarkan pada prinsip

pengecualian. Prinsip tersebut mengatakan bahwa bawahan mengerjakan semua

kegiatan rutin, sementara manajer hanya mengerjakan kegiatan tidak rutin.[13]
b. Pengawasan Kuantitatif
Pengawasan kuantitatif melibatkan angka-angka untuk menilai suatu prestasi. Beberapa

teknik yang dapat dipakai dalam pengawasan kuantitatif adalah:
1) Anggaran

- anggaran operasi, anggaran pembelanjaan modal, anggaran penjualan, anggaran kas
- anggaran khusus, seperti planning programming, bud getting system (PBS), zero-base

budgeting ( ZBB ), dan human resource accounting ( HRA )
2) Audit

- Internal Audit
Tujuan : membantu semua anggota manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab

mereka dengan cara mengajukan analisis, penilaian, rekomendasi dan komentar

mengenai kegiatan mereka.
- Ekternal Audit
Tujuan : menetukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar

keadaan keuangan dan hasil perusahaan, pemeriksaan dilakasanakan oleh pihak yang

bebas dari pengaruh manajemen.
3) Analisis break-even

Menganalisa dan menggambarkan hubungan biaya dan penghasilan untuk menentukan

pada volume berapa agar biaya total sehingga tidak mengalami laba atau rugi.

4) Analisis rasio

Menyankut dua jenis perbandingan
1. Membandingkan rasia saat ini dengan rasia-rasia dimasa lalu
2. Membandingkan rasia-rasia suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis
5) Bagian dari Teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan, seperti :
1. Bagan Ganti
Bagan yang mempunyai keluaran disatu sumbu dan satuan waktu disumbu yang lain

serta menunjukan kegiatan yang direncanakan dan kegiatan yang telah diselesaikan

dalam hubungan antar setiap kegiatan dan dalam hubunganya dengan waktu.
2. Program Evaluation and Reviw Technique (PERT)
Dirancang untuk melakukan scheduling dan pengawasan proyek – proyek yang

bersifat kompleks dan yang memerlukan kegiatan – kegiatan tertentu yang harus

dijalankan dalam urutan tertentu dan dibatasi oleh waktu.

Syarat-syarat untuk menjalankan pengawasan yang baik, yakni :

1. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan.

2. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera.

3. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan.

4. Pengawasan harus obyektif,teliti,dan sesuai dengan standard yang digunakan.

5. Pengawasan harus luwes atau fleksibel.

6. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.

7. Pengawasan harus ekonomis.

8. Pengawasan harus mudah dimengerti.

9. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan atau koreksi.

Agar pengawasan dapat dilaksanakan dengan baik,
maka pengawasan harus:

* Ekonomis

* Mudah dimengerti
* Adanya tindakan koreksi
* Melaporkan penyimpangan yang mungkin terjadi

Tujuan dilaksanakan pengawasan adalah :
a. untuk menjadikan pelaksanaan dan hasil kegiatan sesuai dengan rencana dan tujuan.
b. Untuk memecahkan masalah
c. Untuk mengurangui resiko kegagalan suatu rencana
d. Untuk membuat perubahan – perubahan maupun perbaikan – perbaikan.
e. Untuk mengetahui kelemahan – kelemahan pelaksaannya

PELAKU ATAU PELAKSANA PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN :
Pengawasan dan Pengendalian dilakuakan oleh :
a. Pihak manajemen pada masing – masing fungsi organisasi.
b. Pihak luar manajemen ( Auditor )

Jenis-Jenis Pengawasan
Jenis-jenis pengawasan dapat ditinjau dari 3 segi
a. Waktu
b. Obyek
c. Subyek


a. Pengawasan dari segi waktu
Pengawasan dari segi waktu dapat dilakukan secara preventif dan secara reprensif. Alat

yang dipakai dalam pengawasan ialah perencanaan budget, sedangkan pengawasan

secara repensif alat budget dan laporan.
b. Pengawasan dilihat dari segi obyektif
Pengawasan dari segi obyektif ialah pengawasan terhadap produksi dan sebagainya.

Ada juga yang mengatakan karyawan daru segi obyek merupakan pengawasan secara

administratif dan pengawasa operatif. Contoh pengawasan administratif ialah

pengawasan anggaran, inspeksi, pengawasan order dan pengawasan kebijaksanaan.
c. Pengawasan dari segi subyek
Pengawasan dari segi subyek terdiri dari pengawasan intern dan pengawasan ekstern.

Pengawasan Intern
Pengawasan intern dalam perusahaan biasanya dilakukan oleh bagian pengawasan perusahaan (internal auditor). Laporan tertulis dari bawahan kepada atasan pada umumnya terdiri dari :
a. Laporan harian
b. Laporan mingguan
c. Laporan Bulanan
d. Laporan khusus
e. Laporan harian

Pengawasan Ekstern
Pengawasan ekstren dilakukan oleh akuntan publict (certified public accountant). publikasi laporan neraca dan rugi laba yang menyebabkan jalannya perusahaan wajibdi periksa oleh akuntan publik.
Adapun pemeriksaan yang umum dilakukan oleh akuntan publik dapat dibagi jadi 4 golongan

a. Pemeriksaan umum
Pemeriksaan umum atau general audit adalah pemeriksaan rutin tentang kebenaran

data administrasi perusahaan.
b. Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan khusus atau spesical anfestigation adalah suatu pemeriksaan khusus yang

yang ditugaskan kepada akuntan public.
c. Pemeriksaan Neraca
Pemeriksaan neraca dikenal juga drngan balance sheet audit artinya suatu pemeriksaan

khusus terhadap neraca perusahaan.
d. Pemeriksaan sempurna Suatu pemeriksaan semputna (detail audit) berhubungan erat

dengan pemeriksaan khusus.


Perancangan Proses Pengawasan
William H. Newman menetapkan prosedur sistem pengawasan, dimana dikemukakan lima jenis pendekatan, yaitu :


1. Merumuskan hasil diinginkan, yang dihubungkan dengan individu yang melaksanakan.
2. Menetapkan petunjuk, dengan tujuan untuk mengatasi dan memperbaiki

penyimpangan sebelum kegiatan diselesaikan, yaitu dengan :
a. pengukuran input
b. hasil pada tahap awal
c. gejala yang dihadapi
d. kondisi perubahan yang diasumsikan
3. Menetapkan standar petunjuk dan hasil, dihubungkan dengan kondisi yang dihadapi.
4. Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik, dimana komunikasi pengawasan

didasarkan pada prinsip manajemen by exception yaitu atasan diberi informasi bila

terjadi penyimpangan dari standar.
5. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi, bila perlu suatu tindakan diganti


sumber :jajusuf.blogspot.com/2009/.../manajemen-umum-pengawasan.html